Geliat Pariwisata Majalengka

SEJAK akses Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibuka pada 2015 memang memberikan berkah pada kawasan pariwisata di daerah. Sebelum ada tol Cipali akses masyarakat untuk bertandang ke daerahnya tidak mudah.

Mereka harus melintasi jalan pantai utara (pantura) atau jalan tengah melewati Kota Bandung, Sumedang, baru sampai ke Majalengka. Perjalanan tersebut memakan waktu, sehingga wisatawan pun tidak banyak yang datang menikmati keindahan Kota Angin ini.

Namun, semenjak Tol Cipali diresmikan pada 2015 mulai banyak masyarakat yang berdatangan ke Majalengka baik lewat pintu tol Kertajati atau Sumberjaya. Mereka berwisata ke sejumlah tempat seperti kawasan.

Akses Tol Cipali membuka akses wisatawan khususnya dari Jakarta dan sekitarnya bisa lebih cepat sampai ke Majalengka. Sebelum adanya akses Tol Cipali, pertambahan jumlah wisatawan tidak begitu signifikan.

Pada 2013 dan 2014 misalnya, hanya ada sekitar 135 ribu wisatawan yang menikmati pariwisata di Majalengka. Angka ini bahkan menurun pada 2015 yang hanya 71 ribu.

Setahun setelah pembukaan jalan tol ini, tepatnya pada 2016, jumlah wisatawan langsung membludak di mana kenaikkanya mencapai tiga kali lipat, sekitar 444 ribu dan terus naik hingga 2019.

Meski ada pandemi Covid-19, pariwisata Majalengka tetap berjalan walau angkanya belum begitu memuaskan. 

Selam dua tahun masa pendemi, praktis wisatawan yang berkunjung Majalengka mengalami penurunan. Tapi untung ada akses tol sampai ke Majalengka, jadi pas ada relaksasi wisatawan mulai datang lagi karena mudah dijangkau juga oleh wisatawan Jakarta).

Tumbuhnya jumlah wisatawan kemudian berdampak pada pembukaan tempat-tempat wisata baru baik yang diinisiasi pemerintah daerah atau usulan masyarakat. Saat ini setidaknya ada 100 tempat wisata di Majalengka yang bisa disambangi masyarakat. Dari jumlah itu terdapat 25 obyek wisata unggulan yang ditawarkan kepada wisatawan.

Yang menjadi fokus pada pengembangan kawasan wisata di Majalengka adalah yang berkaitan dengan alam. Mulai dari pemandangan perkebunan, air terjun, hingga bermain di sungai disajikan bagi mereka yang suka kegiatan berpetualang.

Kekuatanpariwisata Majalengka memang mengandalkan wisata alam, sehingga pihak pemerintah daerah beserta pelaku bisnis periwisata berupaya agar alam tetap asri, tidak dirusak tapi wisatawan masih bisa bersenang-senang dengan alam dan budaya di Majalengka.

Konsep wisata alam yang disuguhkan pun dibuat agar tidak sama dengan daerah lainnya yang ada di sekitar Majalengka. Harapannya, wisatawan dari perkotaan seperti Jakarta yang sudah lelah bekerja selama sepekan melihat gedung-gedung tinggi akan menikmati akhir pekan berpetualang di alam Majalengka.

Pihak pemerintah daerah, khusus Dinas Pariwita dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka memastikan keamanan di kawasan wisatana karena mayoritas sudah menerapkan aplikasi PeduliLindungi mendsiplinkan wisatawan menerapkan protokol kesehatan, minimal menggunakan masker selama berada di tempat wisata. (irgun)

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !