PARIWISATA Kota
Cirebon tak hanya dikenal dengan wisata religi, belanja dan kuliner saja,
tetapi juga dikenal dengan wisata sejarah. Hal ini terlihat di sejumlah sudut
kota banyak gedung tua peninggalan zaman kolonial Belanda yang hingga saat
masih bediri kokoh.
Salah satu bangunan tua tersebut adalah Gedung British
American Tobacco (BAT) yang terletak di Jalan Pasuketan, Kota Cirebon, Jawa
Barat.
Bangunan tua berarsitektur kolonial ini dijadikan sebagai
Cagar Budaya dan saksi sejarah kejayaan pabrik rokok di Kota Cirebon. Gedung
yang didirikan pada 1917 ini awalnya merupakan pabrik rokok milik Indo Egyptian
Cigarettes Company.
Namun seriring berjalannya waktu pada 1923, gedung ini resmi
dimiliki BAT yang direnovasi ulang oleh arsitet bernama FD Cuypers dan Hulswit
pada 1924 dengan fungsi yang sama sebagai pabrik rokok.
Sekarang Gedung BAT tidak lagi berfungsi sebagai pabrik
rokok, namun sudah beralih menjadi salah satu objek wisata eksotis di Kota
Cirebon.
Gedung BAT ini dulunya milik PT Bentoel International
Investama (BINI), namun kini sudah dimiliki perorangan yang hingga saat ini
masih berdiri kokoh dan terlihat anggun.
Menapaki Gedung BAT mengingatkan pengunjung tengah berada di
Lawang Sewu, Semarang. Posisinya yang berada di sudut jalan dan arsitektur
bangunannya nyaris sama, membuat bangunan seperti kembar identik dengan Lawang
Sewu.
Pada bagian tengah Gedung BAT tertera tulisan “Anno
1924" ssesuai selesainya renovasi gedung merupakan bangunan dua lantai
simetris dengan luas bangunan keseluruhan mencapai 1,1 hektare yang berdiri di
atas tanah seluas 1,6 ha lebih.
Pada saat itu, bentuk bangunan seperti ini memang cocok
kalau dijadikan tempat produksi dengan jumlah karyawan yang sangat banyak.
Sayangnya, gedung bersejarah ini tidak sembarangan orang
bisa masuk. Pemiliknya menerapkan penjagaan cukup ketat. Para pengunjung hanya
bisa menikmati keindahan gedung dari luar saja. Paling dekat hanya berjalan di
trotaor yang cukup luas dan dihiasi pot bunga ukuran besar.
Gedung ini memang sangat eksotik. Disamping umurnya yang
cukup tua, 96 tahun sejak selesai direnovasi, juga bagi pemburu foto selfie,
gedung ini menjadi buruan utama untuk berjepret ria.
Di malam hari, gedung yang berhadapan dengan Kuil Dewi Sri
dan bersebelahan dengan Kelenteng Talang ini, tampak lebih eksotik.
Pada malam hari, lokasi ini pun kerap dijadikan tempat
kongkow anak muda.Beberapa warung kuliner dadakan menemani pengunjung yang
datang di malam hari.
Sekedar menikmati kopi panas dan gorengan sudah cukup bagi
pengunjung untuk menikmati keindahan Gedung BAT di malam hari.
Komentar
Belum ada komentar !